Artis ‘Uji Nyali’, KPI Unjuk Gigi

Olga Syahputra Dan Tukul Arwana

Tidak semua tayangan televisi enak dan layak dinikmati. Banyak pula yang tak senonoh, menipu, bahkan menyebarkan pornografi. Yang lebih runyam, bila mulai menyerempet ke persoalan SARA.

Adalah host terlaris Olga Syahputra yang belum lama ini kesleo lidah. Ceritanya dalam sebuah tayangan televisi, Julia Perez yang menemani Olga menerima panggilan telepon dari pemirsa dengan mengucap Assalamualaikum. Bermaksud memancing tawa, Olga langsung menyambar salam Jupe dengan mengatakan “Lu, kayak pengemis bolak-balik ngucap salam,” celetuknya.

Meski banyak yang terpancing dengan candaan karib host Raffi Ahmad itu, lebih banyak lagi yang merasa tersinggung. Front Pembela Islam (FPI) bertindak cepat. Dia langsung merespon tingkah sembrono Olga dengan melaporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Ini tentu saja bukan laporan pertama bagi KPI. Demikian juga bagi Olga. Sebelumnya, beberapa kali pria kemayu itu melakukan beberapa kecerobohan. Di antaranya menjadikan korban perkosaan di angkot sebagai bahan candaan, menghina salah satu penonton secara fisik, dan yang terbaru adalah pelecehan terhadap salam. Fatal memang, mengingat Olga juga sebagai umat muslim yang mestinya paham mengenai makna yang terkandung dalam filosofi salam.

Olga mendapatkan pembela dari seniwati Ratna Sarumpaet yang mengatakan masalah Olga hanya masalah kesalahan teknis. “Saya yakin Olga tidak ada niat melecehkan. Saya kenal Olga. Olga tidak punya kepentingan. Saya anggap Olga tidak salah, dia tidak mungkin melecehkan Islam. Menyatakan salam seperti pengemis, kalau tidak dilihat dari konteksnya, akan jadi sensitif. Mari berlapang dada saja, ini hanya kesalahan teknis,” tegas Ratna.

Entahlah Ratna tahu apa tidak, bahwa ucapan ‘Assalamu’alaikum’ adalah salah satu syiar dalam Islam yang paling populer. Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada seluruh Muslim untuk mengucapkan salam ini. Sebab, dengan mengucapkan ‘Assalamu’alaikum’ kepada sesama muslim, dapat menjalin persaudaraan. Dan kedudukan ‘Asslamu’alaikum’ berbeda dengan ucapakan ‘Selamat’, seperti ‘Selamat Pagi’, ‘Selamat Siang’, dan selamat-selamat lain.

Dalam Al-Quran, Allah berfirman: “Apabila kamu diberi penghormatan dengan salam penghormatan maka balas-lah dengan yang lebih baik atau balas-lah dengan yang sebanding. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” [An Nisa’ : 86]

Sementara dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: “Hak muslim pada muslim yang lain ada enam”, Lalu ada yang bertanya, ”Apa saja keenam hal itu?” Lantas Rasulullah SAW bersabda, maksud Hadits: Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya. Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya…”.  (Hadits Riwayat Muslim).

Yang pasti, meski ada seniwati sekaliber Ratna Sarumpaet yang berani ‘pasang badan,, hal itu sama sekali tak membuat persoalan ini menguap begitu saja. Pria yang dikabarkan tengah dekat dengan artis Jessica Iskandar ini pasti tak akan nyenyak tidurnya jika tahu polling yang sudah dilakukan yahoo untuk ‘mengukur’ kemarahan pemirsa terhadap Olga. Hasilnya mengejutkan, dari sekitar 21 ribu orang yang memberikan jawaban pada polling tersebut,  hanya 3 ribu orang yang menyatakan memaafkan ulah Olga. Selebihnya, yakni 18 ribu orang tidak mau memaaafkan.

Meski hal itu belum bisa menjadi cermin keseluruhan warga Indonesia, hal itu sudah cukup bukti bahwa betapa tayangan yang jauh dari nilai edukasi akan berdampak sangat luas.

Tragisnya, kasus Olga rupanya tidak menjadi pelajaran bagi artis lain untuk bertindak lebih hati-hati saat penampilan mereka ditonton oleh jutaan pemirsa televisi di rumah. Lihat saja seperti apa ulah artis Raffi Ahmad yang menyurukkan kepalanya ke rok penyanyi Belah Duren, Julia Perez tak berselang lama setelah kasus pelecehan terhadap salam yang dilakukan oleh Olga. Tak ayal, tontonan yang jauh dari etika sopan santun itu semakin mengundang rasa miris.
Tak heran bila Persatuan Artis Melayu Indonesia (PAMMI) sampai mengancam akan melayangkan somasi, bila Raffi dan Jupe dalam dua kali 24 jam sejak tayangan tersebut muncul, tidak meminta maaf ke organisasi yang menaungi Jupe dan pemirsa atas ulahnya tersebut.

Lagi-lagi KPI juga merasa kewalahan menerima protes dari pemirsa atas tayangan yang tidak mendidik tersebut.

Sebelumnya, KPI juga menegur penampilan Farah Quinn. KPI menilai gaya berbusana Farah saat tampil di salah satu episode tayangan kuliner di Trans TV, Ala Chef, dinilai terlalu terbuka karena mengumbar bagian tubuh pribadinya. Gara-gara busananya itu, Farah Quinn mendapat protes.

Kembali ke masalah gaya pakaian para artis. Hampir semua stasiun TV di Indonesia menayangkan acara yang sama, dengan menampilkan “gaya pamer aurat” para artis. Bukan sekali dua saja. Hampir setiap hari infotainment ini menayangkan “belahan dada” para artis.
Sepertinya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), masih tebang pilih dalam menyeleksi tayangan TV ini. Dengan alasan kebebasan berekspresi, para artis semau gue berpakaian ala artis Hollywood atau Bollywood. Tengoklah, bagaimana baju ketat Ashanty di acara Dahsyat beberapa saat lalu yang menuai protes dan komentar negatif di Yahoo.com. Lagi-lagi, Ashanty menyembulkan buah dadanya di acara lamarannya dengan musisi Anang Hermansyah.
Sepertinya para artis di Indonesia menjadi duta porno melalui media televisi ini. Dan pemerintah pun sepertinya tidak peduli dengan acara ini. Apatah gunanya Kemendikbud Muhammad Nuh memaksa guru-guru menanamkan “Pendidikan Karakter Bangsa” dalam silabus dan RPP, kalau toh media televisi ini jauh lebih kuat ototnya beradu pengaruh dengan ceramah gurunya di kelas atau khotbah para dai dan khotib di Masjid-masjid? ins, berbagai sumber

Tak Bergigi
Menyorot soal keberadaan KPI dalam menjalankan tugasnya, benarkah KPI tak bergigi? Atau sebaliknya malah bertaji. Bukankah sudah banyak artis yang selama ini sudah disemprit lembaga pengawasan penyiaran televisi tanah air itu?
KPI sendiri menyatakan tak bergigi dan merasa wewenangnya terpinggirkan sejak terbitnya PP 50 tahun 2005 tentang penyelenggaraan penyiaran. Dalam PP itu, tidak lagi mengikutsertakan KPI sebagai badan yang berwenang dalam administrasi.   Namun, peran KPI sebelumnya, telah diambil alih pemerintah dalam hal ini Kominfo. Sekarang ini KPI hanya berwenang mengoreksi dan mengawasi hal-hal penyiaran.

“KPI sudah mulai dinegasikan sejak tahun 2005, peraturan pemerintah sangat mengeliminasi peran KPI,” kata Judhariksawan, Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dalam acara diskusi ‘Tirani Konglomerasi Media dan masa depan Demokrasi’ di Hotel Bidakara, beberapa waktu lalu.

Judhariksawan menepis kalau selama ini KPI tidak bekerja. Ia mengakui memang masih ada kelemahan lantaran menganggap media-media yang diberi teguran itu lebih takut pada perizinan yang dipegang pemerintah dibandingkan teguran tertulis dari KPI.
Sementara anggota DPR Effendy Choirie berpendapat sebaiknya KPI perannya lebih dikuatkan. “DPR harus didampingi, KPI harus dikuatkan, DPR itu mengontrol KPI juga lebih mudah dibanding Kominfo," bela Effendy. Menurut PP 50 pemerintah bersama KPI turut mengatur tenteng penyiaran namun dalam proses di Mahkamah Konstitusi, KPI dicoret hingga pemerintahlah yang menjadi satu-satu pengatur regulasi penyiaran. ins, berbagai sumber

Mereka  dalam Sorotan KPI
Apa dan siapa saja mereka? Mari kita simak di halaman berikut:

1. Olga Syahputra
Berita seputar presenter kontroversial yang satu ini sedang panas-panasnya. Bukan hanya sekali Olga Syahputra dilaporkan ke KPI dan ditegur langsung. Janji untuk memperbaiki diri pun sempat terucap dari bibir pria yang berjiwa sosial tinggi ini. Namun sayang, sepertinya ia harus menerima berbagai hujatan yang dilayangkan masyarakat. Olga Syahputra pun seperti dilansir kapanlagi harus lebih berhati-hati lagi dalam berbicara, jika masih ingin eksis di layar kaca.

2. Tukul Arwana
Presenter program Empat Mata ini pernah ditegur KPI karena mengeluarkan kata-kata berbau seks dalam acara tersebut. Bagi Tukul, teguran itu menjadi pengingat untuk lebih menahan kata-kata yang keluar dari mulutnya. Ia bahkan mengaku senang ditegur KPI. Kini, Tukul pun lebih berhati-hati memilih kata dalam membawakan acara. Setelah program ini berubah nama menjadi Bukan Empat Mata, Tukul sudah mengurangi kata-kata vulgar.

3. Empat Mata
Tahun 2009, KPI memberikan teguran pertama pada acara Empat Mata. Bintang tamu Tukul pada saat itu, Kangen Band tidak sengaja menyebut alat kelamin karena latah saat menjatuhkan sesuatu. Tak hanya itu saja, pada Desember 2009, acara ini kembali ditegur karena Tukul mencolek Bella Saphira dengan sengaja. Setelah beberapa kali mendapat teguran, nama program ini pun diubah menjadi Bukan Empat Mata.

4. Bukan Empat Mata
Sayang sekali, untuk kesekian kalinya, Bukan Empat Mata kembali menerima teguran dari KPI pada bulan Juni 2010. Bintang tamunya saat itu, Atika membaca basmallah saat akan minum wine. Minuman tersebut memang diharamkan di dalam Islam. Tak hanya itu, acara ini juga mendapat sorotan karena menghina pria tua berusia 140 tahun yang adalah petugas sensus penduduk tahun 2010 yang berasal dari kota Sukabumi, Jawa Barat.

5. Tayangan pernikahan Anang - Ashanty
Usai menggelar hajat besar pesta pernikahan, pasangan Anang dan Ashanty menuai masalah. Pesta pernikahan yang ditayangkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta itu, menuai protes dari beberapa masyarakat. Mereka melapor pada KPI perihal siaran ini. KPI pun mempelajari berbagai keluhan yang masuk perihal tayangan ini. Hingga kini, masih belum ada berita lebih lanjut tentang teguran KPI pada stasiun televisi terkait.

6. Wayang Bandel
Penggunaan simbol-simbol agama Hindu dalam program Wayang Bandel menuai kecaman. Sekelompok orang yang mengatasnamakan umat Hindu menganggap stasiun televisi yang menayangkannya tidak cermat mengonsep program yang dibintangi Olga Syahputra, Jessica Iskandar, Ayu Dewi, dan Yadi Sembako ini. Simbol Hindu yang dianggap dilecehkan itu termasuk penggunaan kata-kata kasar dan visualisasi yang jauh dari nilai-nilai kepatutan.

7. Kakek-Kakek Narsis (KKN)
Program malam yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta ini menuai teguran dari masyarakat melalui KPI. Tayangan ini dianggap terlalu vulgar. Puncaknya adalah saat salah satu pengisi acara, Nikita Mirzani melakukan gerakan goyang dada dalam salah satu episodenya. KPI langsung melayangkan teguran untuk acara ini, dan meminta agar mengurangi hal-hal yang dianggap terlalu vulgar di dalamnya.

8. Juri-juri Indonesian Idol
 Aliansi Masyarakat Peduli Acara Televisi Indonesia (AMPATI) menganggap para juri Indonesian Idol telah merendahkan martabat kemanusiaan berdasarkan identitas gender atau penampilan seseorang. Stasiun televisi penyelenggara pun meminta maaf kepada masyarakat terkait juri yang dianggap melecehkan ini. Mereka juga berjanji lebih berhati-hati, dan tidak melakukan tindakan yang mengarah pada pelecehan gender lagi.

9. Farah Quinn
Chef cantik ini memang memiliki bentuk tubuh yang seksi. Farah ditegur KPI karena dalam acaranya, Ala Chef, dianggap memakai pakaian yang menonjol sehingga terkesan memperlihatkan bagian dadanya. Farah pun dengan tegas membantah kabar tersebut dan mengaku kalau pakaian yang digunakan adalah pakaian biasa.

10. Sosialite
Kasus ini bermula dari akun twitter @justsilly, yang memprotes program Sosialite tayangan salah satu stasiun televisi swasta pada 20 November 2011. Wanita ini menulis dalam blognya yang berjudul Charity Settingan. Silly menyatakan keberatannya ditampilkan dalam acara ini. Acara yang menayangkan sejumlah sosialita tengah melakukan aksi sosial dengan melelang baju di acara fashion show ini dianggap settingan dan merugikan beberapa pihak.


Sumber "http://www.surabayapost.co.id/"


Kodokoala: Berita

Berlangganan Artikel Melalui Email Gratis:

0 Komentar untuk "Artis ‘Uji Nyali’, KPI Unjuk Gigi"

Posting Komentar

Perhatian!
Silahkan beri komentar Anda dengan sopan tanpa menyinggung agama atau ras tertentu.

Jika ingin menyertakan tautan/link menuju situs web tertentu, harap komentar yang berhubungan dengan topik agar komentar Anda bisa kami publikasikan. Terima kasih.