Buruh Minta Gaji Naik Lagi, Buat Parfum dan Liburan ke Bali

Kalangan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut kenaikan upah 30% dari nilai upah minimum yang berlaku saat ini. Nilai tersebut berdasarkan pertambahan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebanyak 24 item dari 60 item.

buruh

"Tahun 2015 kami menuntut naik upah naik 30%, bahkan di luar Jabodetabek sampai 40%. Itu sangat rasional, dengan catatan naikkan dulu jumlah KHL yang disurvei. Saat ini 60, kita akan naik 84 item lalu dengan menambahkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi," papar Sekretaris Jenderal KSPI, Muhammad Rusdi, di konferensi pers KSPI di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2014).

Rusdi mengatakan, di Jabodetabek saat ini upah minimum yang berlaku adalah Rp 2,4 juta dan merupakan yang tertinggi di Indonesia. Di daerah-daerah lain, bahkan upah minimum masih jauh lebih rendah, misalnya Rp 1 juta di daerah Jawa Tengah.

"Di Jabodetabek kita minta jadi sekitar Rp 3,2 juta," katanya.

Apa saja yang dituntut para buruh ini? Berikut rangkuman detikFinance, Senin (8/9/2014).

Upah sekarang tak cukup untuk liburan ke Bali



Buruh merasa tak dihargai dengan upah yang diterimanya saat ini. Bahkan upahnya tidak bisa dipakai untuk membantu keluarga dan liburan ke Bali

"Kalau upah buruh kecil, nggak mungkin dia bisa membantu saudaranya. Dengan upah murah ini, kita kelas paling bawah, tidak dihargai. Ini untuk meningkatkan harkat dan martabat kita," tegas Rusdi.

Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih menjadi negara dengan upah buruh termurah meski masih di atas Myanmar dan Vietnam. Dengan upah sebesar Rp 2,4 juta per bulan di Jabodetabek misalnya, buruh dinilai banyak memiliki keterbatasan.

"Dengan upah Rp 2,4 juta ini nggak mungkin punya wacana liburan ke Bali atau ke luar negeri. Paling banter pulang kampung. Kalau buruh di Australia, Malaysia, itu ke Bali," katanya.

Anggota Dewan Pengupahan Nasional dari pihak buruh, Iswan Abdullah mengatakan, nilai upah minimum di Australia saja misalnya sudah mencapai Rp 42 juta per bulan. Sangat jauh dibandingkan dengan Indonesia.

"Investasi meningkat terus, tapi kenapa upah kita masih rendah dibanding negara tetangga kita? Australia saja sampai Rp 42 juta per bulan. Kita nggak minta disamakan dengan negara G20, meskipun kalau kita minta seperti itu layak-layak saja," katanya.

Ini tambahan KHL yang diminta buruh

http://images.detik.com/content/2014/09/08/4/buruh3.jpg
KSPI mendesak pemerintah menaikkan upah minimal 30% untuk tahun depan dengan mempertimbangkan penambahan item di Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

"Jauh tertinggalnya upah minimum Indonesia dengan negara tertangga, bahkan di beberapa negara perbandingannya seperti langit dan bumi, berarti ada yang salah dalam sistem penetapan upah dan penentuan KHL,” kata Iswan Abdullah, Anggota Dewan Pengupahan Nasional yang mewakili KSPI.

Iswan memberi contoh upah minimum buruh di Jabodetabek yang Rp 2,4 juta per bulan. Jauh dibandingkan Jepang yang Rp 24,8 juta per bulan, Korea Selatan Rp 14,1 juta per bulan, Australia Rp 42 juta per bulan, atau Malaysia Rp 3,3 juta per bulan.

Oleh karena itu, Muhammad Rusdi, Sekjen KSPI, mendesak pemerintah menaikkan upah buruh minimal 30% pada tahun depan. Sebagai gambaran, upah buruh di Jabodetabek akan naik dari Rp 2,4 juta per bulan menjadi Rp 3,2 juta per bulan.

Rusdi menilai permintaan tersebut sudah melalui kajian. Selama ini, KHL untuk pekerja lajang ditentukan sebanyak 60 item sementara KSPI menilai seharusnya ada 24 item yang belum tercakup.

Berikut adalah tambahan 24 item yang diinginkan masuk dalam KHL:
  • Jaket.
  • Kaos.
  • Jam tangan.
  • Jam dinding.
  • Tas kerja.
  • Sandal semi formal.
  • Parfum (kualitas KW super).
  • Bedak.
  • Jas hujan.
  • Komputer.
  • Telepon seluler.
  • Pulsa.
  • Payung.
  • Dompet.
  • Karpet.
  • Kipas angin.
  • Mesin cuci.
  • Dispenser.
  • Perlengkapan P3K.
  • Keset kaki.
  • Hanger dan gorden.
  • Perlengkapan makan (mangkok, meja, dan kursi makan).

Jika upah tak naik, buruh ancam mogok nasional

http://images.detik.com/content/2014/09/08/4/buruh5.jpg
Jika tuntutan ini tak dikabulkan, maka buruh mengancam akan melakukan aksi mogok nasional pada akhir Oktober nanti.

"Jika dibiarkan, kami akan melakukan rencana mogok nasional akhir Oktober atau awal November," tegas Rusdi.

Rusdi mengatakan, mereka akan mengerahkan 10-30 ribu orang massa untuk mogok bekerja secara nasional. Dia menyebut ini sebagai 'demo pemanasan'.

"Mungkin sejak awal Oktober kami akan melalukan aksi pemanasan dengan 10-30 ribu orang Jabodetabek, Batam, Jatim, Makassar, Banten. Insya Allah aksi pemanasan September akhir, dan Oktober," ungkapnya.

Buruh juga ancam tutup jalan tol

http://images.detik.com/content/2014/09/08/4/buruh21.jpg
Bila pemerintah dinilai tidak memiliki itikad baik, lanjut Rusdi, mereka akan kembali melakukan aksi yang lebih besar. Sebanyak 2 juta buruh di Indonesia akan melakukan aksi mogok nasional pada akhir Oktober atau awal November.

"Wacana untuk tutup tol bukan suatu hal yang mustahil. Selama ini buruh Indonesia dan rakyat Indonesia sudah dirugikan. Di beberapa daerah sudah mengatakan untuk berupaya tutup tol," katanya.

Para buruh menuntut kenaikan upah untuk 2015 sebesar 30-40%. Di wilayah Jabodetabek mereka menuntut kenaikan menjadi Rp 3,2 juta dari angka yang sekarang Rp 2,4 juta.

Tolak Kenaikan Harga BBM Subsidi

http://images.detik.com/content/2014/09/08/4/buruh31.jpg
Kalangan buruh menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Langkah tersebut dinilai menambah beban masyarakat.

"Apapun alasannya, kami menolak harga BBM dinaikkan," tegas Rusdi.

Menurut Rusdi, mayoritas buruh menggunakan sepeda motor berbahan bakar Premium yang masih disubsidi pemerintah. Dengan dinaikkannya harga BBM bersubsidi, maka meski upah buruh ikut naik tetap tidak akan berpengaruh. Daya beli pada akhirnya tetap akan berkurang.

"Pemerintah tak pernah memikirkan efek domino kalau BBM naik. Mayoritas buruh pakai motor, nggak pernah ada subsidi silang. Efek domino dari kenaikan harga, itu akan mengurangi pendapatannya, mengurangi layak hidup. Kita bekerja tapi miskin. Kita kerja dapat upah (naik), tapi nggak punya daya beli," paparnya.

KSPI, lanjut Rusdi, mengusulkan subsidi BBM tetap diberikan. Jika pemerintah ingin menghemat anggaran, bisa dilakukan dengan cara lain.

"Kita ingin penghematan yang lain. Penghematan di belanja barang di seluruh departemen, ini nggak merugikan siapapun. Kejar itu korupsi kakap. Harus investasi ulang terhadap kontrak karya," tuturnya.

Jika pemerintah masih bersikeras untuk mengambil kebijakan ini, tambah Rusdi, mereka pun siap untuk mengerahkan massa turun ke jalan. "Kami tetap akan tolak," ujarnya.

Sumber "http://finance.detik.com/read/2014/09/08/071217/2683782/4/buruh-minta-gaji-naik-lagi-buat-parfum-dan-liburan-ke-bali"


Kodokoala: Berita

Berlangganan Artikel Melalui Email Gratis:

0 Komentar untuk "Buruh Minta Gaji Naik Lagi, Buat Parfum dan Liburan ke Bali"

Posting Komentar

Perhatian!
Silahkan beri komentar Anda dengan sopan tanpa menyinggung agama atau ras tertentu.

Jika ingin menyertakan tautan/link menuju situs web tertentu, harap komentar yang berhubungan dengan topik agar komentar Anda bisa kami publikasikan. Terima kasih.