Giliran Ahmad Dhani Serang Balik Farhat Abbas dengan "Anak di Luar Nikah"
Terus jadi bahan kritikan Farhat Abbas, musisi Ahmad Dhani melakukan sebuah manuver untuk menyerang Farhat. Bersama dengan pengacaranya Ramdhan Alamsyah, Dhani menggelar jumpa pers bersama dengan seorang anak bernama Gusti Reihan bin Farhat Abbas. Gusti diketahui adalah putra Farhat Abbas dari seorang wanita bernama Rita Tresnawati.
"Saya suka sedih kalau melihat anak yang nggak diakui bapaknya. Pasti sakit sekali. Kalau meninggalkan anak karena ayah kurang mampu nggak begitu nyakitin ya. Tapi kalau ayahnya yang berada, mau dibilang apa," kata Dhani saat ditemui di kediamannya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2013).
"Dia (Farhat) berani nggak sumpah pocong kalo Gusti bukan anaknya. Kita disini bicara nurani. Farhat Abbas kalau memang anda seorang ayah yang baik, mampu mengakui anak darah dagingnya sendiri," ujar Ramdan di rumah Ahmad Dhani
Sementara itu, Ramdhan sendiri menjelaskan jika Gusti memang tidak pernah diakui oleh Farhat. Padahal, Gustin merupakan darah daging Farhat.
"Beliau tidak pernah mengakui. Gusti ini rindu, apalagi setelah masalah besar seperti ini, Gusti pengin ketemu dengan Al, El dan Dul, Gusti juga mau main musik," ujar Ramdhan.
Lebih lanjut, Ramdhan juga mengatakan jika ketidakpedulian Farhat Abbas berpengaruh terhadap pendidikan Gustin.
"Gusti yang tidak pernah di-aku anak kandung, membuat hati Mas Dhani terketuk. Untuk itulah, Mas Dhani siap memberikan pendidikan ke Gusti sampai dengan S3. Gusti harus bisa menandingi ayahnya yang dapat gelar doktor. Mudah-mudahan dengan pertemuan Gusti dan Dhani bisa menyambung silaturahmi keluarga Farhat dan Dhanim" pungkas Ramdhan.
Sementara itu Farhat Abbas melalui juru bicaranya, Regina Andriane Saputri mengatakan gusti adalah sebuah masa lalu . Menurut Regina itu hanya masa lalu yang tak perlu lagi diungkit. "Di sini, isu anak Farhat yang namanya Gusti itu adalah masa lalu ya. Masa lalu beliau yang tidak perlu kita ungkit-ungkit," jelas Regina saat jumpa pers di Kawasan Kemang Jakarta Selatan, Minggu.
Sumber "http://www.kaskus.co.id/thread/529c0ebcfdca17426b000060/manuver-dhani-serang-farhat-dengan-anak-diluar-nikah/"
Kodokoala: Selebritis
"Saya suka sedih kalau melihat anak yang nggak diakui bapaknya. Pasti sakit sekali. Kalau meninggalkan anak karena ayah kurang mampu nggak begitu nyakitin ya. Tapi kalau ayahnya yang berada, mau dibilang apa," kata Dhani saat ditemui di kediamannya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2013).
"Dia (Farhat) berani nggak sumpah pocong kalo Gusti bukan anaknya. Kita disini bicara nurani. Farhat Abbas kalau memang anda seorang ayah yang baik, mampu mengakui anak darah dagingnya sendiri," ujar Ramdan di rumah Ahmad Dhani
Sementara itu, Ramdhan sendiri menjelaskan jika Gusti memang tidak pernah diakui oleh Farhat. Padahal, Gustin merupakan darah daging Farhat.
"Beliau tidak pernah mengakui. Gusti ini rindu, apalagi setelah masalah besar seperti ini, Gusti pengin ketemu dengan Al, El dan Dul, Gusti juga mau main musik," ujar Ramdhan.
Lebih lanjut, Ramdhan juga mengatakan jika ketidakpedulian Farhat Abbas berpengaruh terhadap pendidikan Gustin.
"Gusti yang tidak pernah di-aku anak kandung, membuat hati Mas Dhani terketuk. Untuk itulah, Mas Dhani siap memberikan pendidikan ke Gusti sampai dengan S3. Gusti harus bisa menandingi ayahnya yang dapat gelar doktor. Mudah-mudahan dengan pertemuan Gusti dan Dhani bisa menyambung silaturahmi keluarga Farhat dan Dhanim" pungkas Ramdhan.
Sementara itu Farhat Abbas melalui juru bicaranya, Regina Andriane Saputri mengatakan gusti adalah sebuah masa lalu . Menurut Regina itu hanya masa lalu yang tak perlu lagi diungkit. "Di sini, isu anak Farhat yang namanya Gusti itu adalah masa lalu ya. Masa lalu beliau yang tidak perlu kita ungkit-ungkit," jelas Regina saat jumpa pers di Kawasan Kemang Jakarta Selatan, Minggu.
Sumber "http://www.kaskus.co.id/thread/529c0ebcfdca17426b000060/manuver-dhani-serang-farhat-dengan-anak-diluar-nikah/"
Kodokoala: Selebritis
ada-ada saja mereka berdua ini, lama-kelamaan saling menjatuhkan sesama manusia menjadi lumrah dan menghibur, mau jadi seperti apa bangsa ini..
BalasHapus